5 Ciri Orang Kreatif
Orang kreatif ranting-ranting pohon kering yang berjatuhan
pun bisa dijadikan giring-giring dan itu menarik. Photo by Syaripudin Zuhri.
Banyak cara yang dilakukan untuk menumbuhkan kreatifitas dan
biasanya paling kreatif untuk melakukan sesuatu adalah seniman, katanya sih
seniman itu bebas nilai, jadi bagi seniman membuat apapun sah-sah saja, apalagi
seniman yang berada di negara libral, apa saja dibuat dan tak perlu takut
mendapat kritikan-kritikan yang bersipat moral, semuanya serba boleh. Apapun
yang dibuatnya boleh dan tak ada yang melarang.
Makanya ada- ada saja cara seniman membuat sesuatu, bagi
seniman yang kreatif apapun bisa dijadikan sebuah karya, dari kerta bekas, akar
pohon yang sudah mati, sampah botol dan
lain sebagainya bisa dijadikan karya yang menarik. Apa yang tak terpikir oleh
orang kebanyakan, para seniman bisa melakukannya. Nah bagi yang bukan seniman bisa belajar dari
seniman untuk menemukan ide-ide kreatif
dan menulisnya untuk berbagi. Caranya?
1. Berpikir di luar kotak.
Itu yang sering dikemukan oleh orang-orang yang kreatif,
orang kreatif selalu berpikir ” di luar kotak” mereka membuat sesuatu yang tak
biasa, yang bukan lazimnya, bukan biasanya, di luat pakem dan seterusnya. Kalau
orang jalan di jalur biasa, orang kreatif bisa mengambil jalan yang tak biasa,
orang-orang berjalan ke satu arah, orang kreatif berjalan ke segala arah.
Orang yang berpikir “di luar kotak”, selalu menemukan
sesuatu yang tak dipikirkan orang lain, kalau menulispun akan berbeda dengan
orang kebanyakan, dan biasanya orang yang berpikir “di luar kotak” selalu
berani melawan arus dan berani menanggung resiko ketaklaziman, baginya bukan
masalah! Dan pemikiranya melesat jauh ke depan melintasi ruang dan waktu,
itulah sebabnya sering atau sukar dipahami kebanyakan orang.
2. Tidak mengekor, tapi menjadi pelopor.
Inlah yang dilakukan tokoh-tokoh besar dalam sejarah
manusia, mereka adalah pelopor-pelopor bukan pengekor. Soekarno, Gandhi,
Socrates, Plato, Edison, Einstein, Newton dan lain sebagainya. Mereka menjadi
pelopor di bidangnya masing-masing dan pemikiran mereka mengabadi, sebagai
manusia jasad mereka telah tiada, tapi jejak pemikiran mereka terus melaju dan
tetap dipelajari manusia sepanjang sejarah.
Pemikiran mereka melesat ke masa depan melampaui jamannya
dan karena sukar dipahami masyarakat di jamannya, seringkali tokoh tokoh
tersebut biasa saja dianggap”gila”. Begitulah yang sering dialami tokoh-tokoh
dalam sejarah dunia. Mereka pelopor bukan pengekor, mereka menemukan suatu dari
hasil pemikiran yang ditulisanya sendiri atau ditulis oleh murid-muridnya atau
oleh para pengikutnya. Orang kreatif rumput mint pun bisa dijadikan juice yang
menyegarkan. Photo by Syaripudin Zuhri.
3. Berani melawan arus.
Biasanya yang ditakuti oleh kebanyakan orang adalah kalau
mereka dianggap melawan kebanyakan orang, melawan kebiasaan yang sudah mendarah
daging atau melawan sebuah tiori yang sudah dianggap benar dan bagi orang
kreatif semua hal tersebut dilawannya, dia tak takut disebut pembrontak atau
dianggap tak menghargai sebuah kebenaran yang sudah diakui bersama.
Ambil contoh, tentang tiori pusat alam semesta, yang semula
berpusat pada manusia, kemudian dirubah oleh Ptolemius menjadi bumi sebagai
pusat alam semesta atau geosentris dan di rubah oleh Copernicus dengan matahari
sebagi pusat alam semesta atau heliosentris. Tokoh-tokoh yang berani melawan
arus biasanya kritis terhadap apa yang sudah disepakati banyak orang dan mereka
berani melakukannya.
4. Tidak menjadi manusia yang “yes men”.
Kata ini sering
digunakan pada era Orde Baru(Orba), ketika anggota DPR hanya “manggut-manggut”
atau setuju 100 % apapun yang dimaui oleh pemerintah, dalam hal ini Soeharto. Sehingga di era Orba itu
DPR sering “dicap” sebagai tukang “stempel” setuju saja apapun yang dimaui
pemerintah dan DPR pada saat itu sering mendapat julukan D5( Datang, Duduk,
Diam, Dengar dan Duit). Jadi DPR di era Orba benar-benar manusia berjenis
“kelamin” Yes men!
Nah orang kreatif tak akan tunduk pada siapapun, selama dia yakin akan kebenaran pemikirannya,
manusia kreatif berani berkata”tidak” pada atasannya, pada bosnya, pada
pemimpinnya dan lain sebagainya. Manusia kreatif adalah manusia bebas dan bukan
robot yang akan tunduk pada apapun yang sudah diprogramkan.
5. Mandiri dan
percaya diri.
Orang kreatif memang sering muncul dari manusia yang mandiri
dan percaya dirinya yang kuat. Kemandirianlah yang membuat orang kreatif asik
dan tak merasa terusik oleh apa dan siapapun, orang mandiri adalah orang yang
tak tergantung pada siapapun, bahkan orang yang mandiri tak pernah merasa asing
atau terasing dalam kemandirinnya, walaupun bisa saja dia benar-benar sendirian
sebuah pulau, ingat kisah Robinson Crusoe.
Kemandirian dan percaya diri yang kuat membuat seseorang
bebas atau merdeka dalam artian yang sesungguhnya, karena orang seperti ini tak
mudah dipengaruhi oleh orang lain, dia akan berdiri kokoh setegar batu karang
di tengah lautan! “Ombak” yang bagaimanapun besarnya tak akan menghancurkannya,
apapun halangan, rintangan, cobaan atau ujian dilaluinya dengan berani dan di
ujung perjalanannya adalah kesuksesan!