Kali ini kami ingin berbagi bekal bagi anda yang
menginginkan untuk membangun sebuah usaha baru alias menjadi pengusaha. Sebagai
seorang calon pengusaha, maka anda harus benar-benar memiliki bekal-bekal yang
coba kami paparkan di bawah ini.
Dengan memiliki bekal yang cukup, maka anda akan
siap mengarungi samudera dunia usaha yang penuh tantangan dan persaingan.
1. Mulailah dengan sebuah mimpi.
Banyak orang takut bahkan berusaha keras untuk
tidak bermimpi, apalagi ditengah situasi perekonomian yang terus menghimpit
seperti sekarang. Namun, apa yang terjadi? Karena enggan bermimpi untuk besar,
maka selamanya jadi orang kecil. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan
akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started :
Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk,
cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak
mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata “tidak bisa” ataupun “tidak
mungkin”.
2. Cintailah Produk Anda.
Dengan mencintai suatu produk, anda akan mudah
memberikan seluruh kekuatan tenaga dan pikiran untuk mensukseskan produk anda. Produk yang anda cintai akan selalu tampak
luar biasa di mata anda. Dan akibatnya, saat anda berpromosi kecintaan anda
mampu mempengaruhi orang lain calon pembeli potensial anda.
3. Belajar dan Belajar
Banyak pengusaha yang mendapatkan sedikit
kesuksesan kemudian enggan belajar dan berkembang. Padahal belajar itu tak
mengenal batas. Saat anda sukses di suatu bidang, maka pelajari lebih dalam
bidang tersebut. Jika anda makin mengenal bidang pekerjaan anda, maka anda akan
menemukan banyak sekali peluang-peluang usaha baru yang menanti tangan emas
anda.
4. Berani Ambil Resiko
Berani mengambil resiko yang diperhitungkan
merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan
proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang
diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan
berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan “entrepreneur” dengan
“manager”. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan
perusahaan, dan manager dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. Mintalah Nasehat
Dapatkan
pandangan lain dari orang lain. Tanyakan pada sang ahli. Entrepreneur selalu
mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya
dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya. Komunikasi yang baik dan
kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan
kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan
pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.
6. Kerja Keras dan Etos Kerja
Anda mungkin sering mendengar Smart Work, tapi
seorang entreprenuer tak hanya menggunakan cara cepat dan gampang. Dia harus
bekerja keras. Pengusaha pemula harus mengerahkan segenap kemampuannya dalam
memulai usaha. Bahkan saat tidur sekalipun pikirannya tetap bekerja
mengumpulkan mimpi dan rencana-rencana kerja
7. Silaturahmi
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan
kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit mahal,
orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha
kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. Bertemanlah dengan kegagalan
Hadapi kegagalan dengan tangan terbuka. Kegagalan
merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan
kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak “mematikan”. Setiap usaha selalu
akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah
dan hadapilah ! Kegagalan kecil dapat menjadi imunisasi bagi usaha anda. Anda
takkan pernah melakukan persiapan penting jika tak pernah gagal sebelumnya. Saat anda gagal, itu berarti anda telah
sukses menemukan sebuah solusi penanggulangannya.
9. Lakukan Sekarang !!
Tunggu
apa lagi?? Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang
juga. Manager selalu melakukan READY-AIM-SHOOT, tetapi entrepreneur sejati akan
melakukan READY-SHOOT-AIM ! Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok
belum tentu milik kita. Kesempatan itu datangnya hanya sekali. Sekali anda
melewatkan sedetik kesempatan, jangan harap dia akan terulang lagi di waktu
sama.